Ada perbedaan antara lebara di kota dan di desa. Di kota, biasanya yang rame itu open house-nya. Ada beberapa orang, biasanya tokoh masyarakat daerah situ, yang bisa dibilang terpandang, membuat open house di rumahnya dan menerima banyak tamu. Nah, bagaimana kalau di desa? Apa perbedaan lebaran di desa dengan di kota? Ini dia.


1. Di Desa, Bisa Nyoba Makanan Tetangga
Enaknya di desa itu sesama tetangga deket alias udah gak malu-malu lagi. Makanya, kalau lebaran kita bisa langsung ke rumah tetangga dan melahap setiap makanan yang ada di sana tanpa gengsi-gengsian. Beda sama di kota, kalau di kota kan suka gengsi-gengsi gitu. Padahal dalam hatinya pengen ngeborong semua makanannya tuh. Kwuk!

2. Lebih Bebas Masuk Rumah Sambil Keliling Minta Angpao
Enaknya di desa itu, selain bisa masuk rumah tetangga tanpa gengsi, minta angpao juga jadi gak gengsi. Rumah tetangga sebelah kiri, disamperin terus dimintain angpao. Rumah tetangga sebelah kanan, disamperin terus dimintai angpao juga. Teruuus gitu sampe semua tetangga disatronin. Lebaran bisa kaya mendadak tuh.

3. Di Desa Justru Lebih Rame
Waktu lebaran adalah waktunya desa unjuk gigi, bahwa desa juga bisa rame. Di saat kota jadi sepi gara-gara ditinggal banyak orang mudik, desa jadi tujuan mudik. Sementara yang jalan di kota berasa kayak di kota mati, di desa –apalagi tiap malem– akan rame, dengan petasan dan biasanya pasar malam.

4. Ketemu Kembang Desa yang Kece-kece
Di kota, mana ada kembang desa. Nah itu lah kelebihan lebaran di desa. Kita jadi bisa lihat kembang-kembang desa. Lebaran ini semoga aja bisa dapet berkah idul fitri, ke desa terus ketemu kembang desa, jadian deh. Tapi konsekuensinya, entar tinggalnya jadi di desa deh.

Jadi, kalian lebih milih berlebaran di kota atau di desa nih? [sumber]