| GUNAKAN SKIN YANG SEDERHANA. | <div style='background-color: none transparent;'> <a href='http://www.rsspump.com/?web_widget/rss_ticker/news_widget' title='News Widget'> News Widget </a> </div> | Selamat datang, Ahlan wa sahlan... semoga informasi yang ada di blog sederhana ini bermanfaat dan membawa berkah. Amin. Terima kasih atas kunjungannya, semoga anda tidak bosan...

Trending Topic

class="tr_bq">

Nabi Muhammad Menggembala Kambing

Pekerjaan menggembala ternak merupakan
pekerjaan yang umum dilakukan oleh para
nabi dan rasul, seperti Musa, Daud, dan Isa
alaihimussalam. Menurut catatan sejarah, di
masa kecil Muhammad SAW pernah
menggembala ternak penduduk Makkah.
Beliau mengatakan, “semua nabi pernah
menggembala ternak.” Para sahabat
bertanya, “Bagaimana dengan Anda ya
Rasulullah?” Beliau menjawab, “Allah tidak
mengutus seorang nabi melainkan dia itu
pernah menggembala ternak. “Sahabat
kemudian bertanya lagi, “Anda sendiri
bagaimana Rasulullah?” beliau menjawab,
“Aku dulu menggembala kambing penduduk
Makkah dengan upah beberapa
qirath.” (HR.Bukhari)
Ada dua hal menarik yang dapat kita ambil
perlajaran dari kisah nabi Muhammad
menggembala kambing saat beliau masih
anak-anak:
Pertama: Allah mempersiapkan beliau
menjadi pemimpin
Dari kegiatan menggembalakan kambing,
nabi muhammad belajar tentang kesabaran
dan keuletan. Kambing bukanlah jenis
binatang yang mudah diatur,apalagi
dipelihara dengan cara digembala tanpa tali
pengekang yang membatasinya bergerak
kesana-kemari,berjalan kemana saja dan
memakan apa saja yang dia suka. Karakter
yang demikian ini hanya bisa ditaklukan
oleh orang yang sabar dan ulet. Kedua sifat
inilah yang diperlukan pemimpin besar
untuk memimpin rakyatnya yang majemuk.
Perilaku selalu mengarahkan kepada
kebaikan adalah karakter lain yang nabi
pelajari dari kegiatan menggembala,
Dimana seorang penggembala selalu
berusaha mencari dan mengarahkan ke
tempat yang banyak rumputnya. Karkater
ini diperlukan bagi pemimpin agar dia
selalu berfikir untuk kebaikan rakyatnya
dan selalu mencari cara untuk
mensejahterakan mereka, pemimpin ini
baru bisa istirahat setelah rakyatnya dapat
kepastian mendapatkan makanan, aman,
nyaman dan sejahtera.
Seorang penggembala selalu waspada
terhadap gangguan yang membahyakan
hewan ternaknya dan selalu mencari cara
melindungi hewan ternaknya agar selamat.
Begitulah seharusnya seorang pemimpin
selalu berfikir member rasa aman bagi
rakyatnya dan tidak hanya berfikir
keselamatan dan kenyamanan dirinya
pribadi.
Saat hewan telah mendapatkan tempat yang
banyak makanannya,telah merasa aman
dari gangguan maka hewan-hewan itu mulai
tenang dan tidak akan kemana-mana, maka
saat seperti ini si penggembala bisa
istirahat,memikirkan alam yang ada
disekitarnya,mengasah hati dan pikirannya
dengan tadabur alam,sehingga dia semakin
dengan dengan tuhannya dan semakin
perhatian kepada hewan ternaknya.
Begitulah seharusnya seorang pemimpin
selalu mempunyai waktu untuk merenung
dan dekat dengan rabnya di malamnya saat
semua manusia tertidur lelap terbuai
mimpi-mimpinya.
Pelajaran kedua: kemandirian ekonomi
Meskipun nabi Muhammad diasuh dan
ditanggung kehidupannya oleh paman
beliau Abu Thalib,hal itu tidak menjadikan
beliau manja dan hanya meminta apa yang
dia butuhan,tapi beliau justru belajar
mandiri dengan menerima pekerjaan
sebagai penggembala untuk kambing-
kambing penduduk makkah meskipun
dengan upah yang tidak seberapa
banyak,tapi dia bekerja keras dan tidak
hanya berpangku tangan.
Pendidikan kemandirian seperti yang
dialami oleh nabi Muhammad ini mulai
jarang kita temui di keluarga. Orang tua
cenderung melayani apapun yang menjadi
kebutuhan anak-anak mereka meskipun
mereka telah mampu melakukannya sendiri
dan orang tua tidak melibatkan anak-anak
mereka dalam pekerjaan rumah seperti
menyapu, ngepel, mencuci piring dan
mencuci pakaian.
Mendelegasikan beberapa pekerjaan rumah
kepada anak-anak dan melibatkan mereka
dalam pekerjaan bersama orang tua akan
mendewasakan mereka dan melatih
kemandiriannya sehingga dikemudian hari
akan menjadi anak-anak yang
berkepribadian matang, tangguh dan
pantang menyerah sehingga tidak menjadi
beban keluarga dan masyarakat.
Dua kemampuan,kemampuan leadership
dan kemampuan ekonomi adalah dua hal
yang sangat penting dimiliki bagi seorang
pemimpin,kemampuan leadership
menjadikan seorang pemimpin mengelola
beragam potensi rakyatnya menuju cita-cita
besar bersama. Adapun kemampuan
ekonomi, menjadikan pemimpin tidak
mudah diintervensi orang-orang kaya
dengan hartanya . wallahu a’lam
bisshowab.
(Amin Syukroni)

No comments :