| GUNAKAN SKIN YANG SEDERHANA. | <div style='background-color: none transparent;'> <a href='http://www.rsspump.com/?web_widget/rss_ticker/news_widget' title='News Widget'> News Widget </a> </div> | Selamat datang, Ahlan wa sahlan... semoga informasi yang ada di blog sederhana ini bermanfaat dan membawa berkah. Amin. Terima kasih atas kunjungannya, semoga anda tidak bosan...

Trending Topic

class="tr_bq">

Mengapa Ada Kotoran di Hidungku?


Pernahkah pertanyaan itu terlintas di benakmu? Kotoran yang sering disebut upil atau tahi hidung itu adalah kotoran bagi tubuh. Selain upil, di dalam rongga hidung juga sering ada ingus. Kedua kotoran itu bertugas menjaga kesehatan paru-paru kita.
Perangkap Mukus
Sebelum kering dan mengeras, upil berbentuk ingus. Ingus adalah air lendir yang keluar dari lubang hidung saat kita bersin, pilek, atau alergi. Bahasa keren ingus adalah mukus, nomina untuk upil. Mukus merupakan lendir yang diproduksi oleh membran mukosa pada rongga hidung. Hidung kita memproduksi seperempat liter mukus setiap hari.
Mukus berfungsi melindungi paru-paru. Udara yang masuk ke dalam hidung mengandung debu, kuman, bakteri, virus, serbuk sari, dan sebagainya. Jika partikel-partikel ini masuk ke dalam paru-paru, maka dapat menyebabkan iritasi, infeksi, dan penyakit. Nah, mukus berfungsi seperti perangkap. Mukus menjebak partikel-partikel tersebut agar tidak terbawa masuk ke paru-paru. Jadi, mukus adalah garis depan pertahanan tubuh melawan infeksi.

Pasukan Mukus
Mukus terbuat dari air, enzim, gula, protein, antibodi, dan garam. Sifat lengket mukus berasal dari musin, yaitu suatu molekul polisakarida. Mukus yang telah bercampur dengan partikel-partikel yang terperangkap tadi akan mengering, yang kemudian disebut upil.
Adalah silia, yaitu rambut-rambut halus di dalam hidung, yang mendorong mukus keluar dari rongga hidung untuk memberi tempat agar mukus baru dapat diproduksi lagi. Berkat silia, kita menyadari ada kotoran di dalam hidung. Upil dapat kering, lembek, bersih atau kotor tergantung dari kondisi tubuh dan lingkungan di sekitar.
Ingus Gawat Darurat
Saat kamu sakit flu, membran mukosa rongga hidung bekerja lebih keras memproduksi mukus. Tujuannya agar kuman dapat dikeluarkan dari paru-paru ke dalam mukus. Silia bekerja mengeluarkan bakteri dan kotoran dari paru-paru ke dalam mukus. Selanjutnya mukus mengalir ke hidung, ke tenggorokan, bahkan ke kepala. Itulah sebabnya kita sering merasa pusing bila sedang flu.
Jika kita menderita alergi, hidung juga mengeluarkan mukus berlebih, terutama bila berada di sekitar benda penyebab alergi seperti serbuk sari atau bulu hewan. Itu terjadi karena tubuh bereaksi seolah-olah benda tersebut kuman yang harus dimusuhi dan dikeluarkan dari dalam tubuh.
Ketika udara dingin, hidung juga mengeluarkan mukus lebih banyak daripada biasa. Hal ini karena udara di dalam hidung lebih hangat dibandingkan udara di sekitar. Contoh yang dapat kita temui adalah bila kita menuangkan air hangat ke dalam gelas lalu menaruhnya ke dalam kulkas. Gelas pun berembun. Demikian juga dengan hidung kita, tetes air akan mengumpul berkondensasi, bercampur dengan mukus lalu keluar dari hidung.
Membersihkan Ingus
Cara paling benar untuk membersihkan hidung adalah dengan meniupnya pelan-pelan pada tisu atau sapu tangan. Jangan membiasakan memasukkan tangan ke lubang hidung, karena selain tidak sopan, kuman yang berada di jari pun berpindah dari tangan ke hidung. Bahkan bila  kukumu tajam, maka hidung dapat berdarah.
Ternyata tidak selamanya beringus itu menjijikkan. Bersyukurlah bila hidung kita beringus atau berupil. Itu tandanya garis depan pertahanan tubuh bekerja dengan baik.

No comments :