HAUL PP. Al Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap Part III (Akhir)

Di sabtu pagi yang dingin, diselimuti embun bening. Di sudut pondok pesantren terdiam seorang anak laki-laki yang mengenakan baju koko kuning gading, di kepalanya terpasang peci hitam batik… ealaaahhh….

Halllaaahh, kelamaan… to the point aja lah, yang pasti di hari ke tiga lebih ruaaammmme dari hari-hari sebelumnya. Banyak serangkaian acara yang musti panitia siapkan. Kalo ga salah, di cover undangan yang paling belakang, tertulis, hari ini (sabtu –red) akan diselenggarakan semakan Al Qur’an 50 Majlis, sekalian penutupan bahsul masail, yang diikuti oleh para alim ulama, tokoh masyarakat, para santri, dan masyarakat sekitar.

Acara selanjutnya Launching buku, dan dilanjutkan dengan ‘break’ sampe sore. Dan otomatis, tanpa nunggu komando dari pak kyai dan panitia haul (ngaco), waktu senggang ini banyak dimanfaatkan oleh sebagian santri untuk beristirahat, bercengkrama (hallah…lebay), ada juga yang jalan-jalan ke bazaar, walo Cuma sekedar liat-liat doank… he3x… wuih, wuih, wuih, ternyata bazarnya rame juga rek, sampai macet, persis kaya di ibukota, pake motor aja, dikit-dikit jalan, dikit-dikit direm, kasian ma orang yang remnya ga pakem, mesti kudu pake rem alami (maksudnya rem pake kaki, ban depan diinjak pake kaki). Kesempatan jalan-jalan ini aku gunain buat jepret sana, jepret sini, pose sana, pose sini. Itung-itung latihan jadi foto model yang nda modal. Eits tunggu, ada yang jualan sandal jepit tuh, lumayan bisa buat oleh-oleh (gedubrak).

Ba’da maghrib saat sebagian santri sudah selesai berdzikir, acaranya dimulai lagi, kali ini diisi acara khataman Al Qur’an 30 juz bin nadzor maupun bilghoib, serta juz ama bil ghoib… ck…ck…ck… eleuh eleuh… hebat pisan euy, two thumb up-lah for mereka semuana.

Setelah selesai khtaman Al Qur’an yaitu pada pukul 21.00, diselenggarakan Tahlil Akbar dan berakhir pada jam 01.00 dini hari. Untuk acara penutup diisi dengan pengajian. Huff ngantuk tenan… tapi kalo niatnya ibadah, insya Alloh nda rugilah…

Huaaaahhhh… mentari menyapa dunia, show time. Pagi-pagi ba’da subuh eh ba’da sholat dhuha jam 07.30, di Pondok Pesantren Al Ihya telah dimulai acara pertemuan wali santri, disitu banyak membahas tentang keadaan anak santri, pesantren, dan muasih buanyak lagi. Habis itu, ada pengajian menjelang ziarah kubur yang diisi oleh beliau Bapak Kyai Chaudil Ulum (Bendo Pare, Kediri). Setelah selesai pengajian, dilanjutkan dengan ziarah bersama ke makam KH. Badawie Hanafi dan Masyayikh Ma’had.

Acara terus berlangsung. Sehabis sholat dhuhur, diadakan acara pertemuan-pertemuan. Kemudian acara yang nda kalah meriah, pawai ta’aruf. Pawai ta’aruf ini diikuti oleh sekolah-sekolah dari Kabupaten Cilacap maupun Banyumas, khususnya sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Bakii, baik tingkat Taman Kanak-kanak hingga tinggat SMU, dan diikuti oleh para calon peserta khitanan masal. Rute pawai ta’aruf ini dimulai dari pondok pesantren, kemudian diarak di sekitar desa Kesugihan, dan kembali lagi ke Pondok Pesantren. Dengan pawai ta’aruf ini, diharapkan dapat mengembangkan bakat para siswa yang belajar di sekolah Ya BAKII, dan mengenalkan budaya pondok pesantren ke khalayak masyarakat umum. Di samping itu, pawai ini dapat dijadikan ajang silaturrahmi antar sekolah Ya BAKII dan dapat mempererat hubungan antar sekolah. Informasi tambahan, pawai ta’aruf ini bertepatan dengan peresmian gedung NU di Kalisabuk. Gedung NU yang baru ini diresmikan oleh Bapak KH. Hasyim Muzadi.

Setelah lelah pawai mengelilingi desa Kesugihan, sekarang tiba saatnya khitanan massal yang diikuti oleh anak-anak yang berdomisili di daerah sekitar pondok maupun santri dari pesantren. Maaf semuanya, pada sesi kali ini nda aku ambil gambarnya, geli, hiiiiii…..

Ba’da maghrib, diadakan khataman kitab ‘Niat Ingsun Ngaji’ & Nahwu. Dan acara terakhir adalah pengajian akbar dalam rangka Ulang Tahun PP. Al Ihya Ulumaddin ke 84 oleh KH. Hasyim Muzadi (PBNU). Dalam kesempatan ini, KH. Hasyim Muzadi mengajak para pemuda khususnya mereka yang berada di bawah naungan pondok pesantren untuk selangkah lebih maju agar dapat menghadapi tantangan masa depan yang penuh dengan kemajuan tekhnologi. Dengan ini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang siap pakai, tentunya tetap berlandaskan agama serta iman dan taqwa. Catet yach… wah tak terasa semua rangkaian acara udah dijalankan. Tinggal rapat pembubaran panitia doank.

Seperti biasanya, setelah acara haul, banyak sekali santri yang pulang kampung. Karena momen haul kali ini bertepatan dengan liburan kelulusan kelas 3. Alhasil, tadinya suasana pondok rame, sekarang jadi kaya kuburan, tapi kuburan yang lagi banyak orangnya. He3x… sekian redaksi biaz melaporkan dari Kesugihan.