Kisah ini berawal dari sebuah pasangan pengantin baru yang miskin. Akan tetapi mereka mempunyai harta warisan yang amat sangat berharga. Sang lelaki mendapatkan warisan sebuah jam tangan yang sangat antik dan mewah, tapi sayang jam tangan itu terpaksa dijual gelangannya karena mereka terhimpit biaya.
Sang istri juga mempunyai keistimewaa yaitu memiliki rambut yang sangat indah dan sangat diimpikan setiap orang.
Malam itu dengan harap cemas istri menunggu suami pulang dari bekerja karena hari itu adalah hari spesial bagi mereka, yaitu hari ulang tahun pernikahan. Masing-masing sudah saling mempersiapkan hadiah untuk pasangannya.
Saatnyapun tiba, dan mereka saling membuka hadiah dari masing-masing pasangannya. Tapi apa yang terjadi mereka sama sekali tidak mengeluarkan senyuman sedikitpun seraya sang istri mengatakan “maaf sisir yang engkau berikan ini sudah tidak bisa aku pakai karena rambutku sudah aku jual untuk membeli gelangan jam tangan untuk kamu”. Kemudian sang suami pun juga menjawab dengan nada yang hampir sama “istriku tercinta, gelangan jam inipun sudah tidak bisa aku pakai, karena jam tangan itu sudah aku jual untuk untuk membelikanmu sisir yang indah ini”.
Kisah ini begitu unik sekaligus sarat akan makna cinta dan kasih sayang. Tidak peduli betapa pun berharganya apa yang kita miliki, maka cinta sejati adalah selalu berada di atasnya. Bahasa cinta adalah bahasa hati hanya bisa dimengerti dengan hati.
Allah menciptakan dua mata, telinga, lubang hidung, sepasang tangan dan kaki untuk saling bekerja sama. Tapi Allah menciptakan satu hati karena nantinya hati ini akan saling menemukan pasangannya, saling memberi di dalamnya ialah cinta dan kasih sayang yang hanya hati yang mengerti bahasanya. [sumber]
No comments:
Post a Comment