Selama ini, membeli baju baru ini sudah membudaya di masyarakat. Setiap hari lebaran baju yang dipakai mereka baju baru. Selain itu di setiap menjelang Idulfitri banyak dari para penjual yang menawarkan harga "miring" yang menarik pembeli.
"Kalau tak punya cukup uang untuk membeli baju baru janganlah memaksakan diri atau berkecil hati, karena sebenarnya baju bukan syarat wajib untuk merayakan hari raya Idulfitri," kata ustaz Ryma Sofyan dari Yayasan Ukhuwah Banjarmasin, kemarin.
Menyambut lebaran ini, katanya, hadirkanlah hati kita yang suci atau fitri, puasa satu bulan penuh dan menjadi orang yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
"Momentum Idul Fitri harusnya kita maknai bahwa diri kita kembali menjadi suci setelah menjalankan ibadah puasa. Di bulan Ramadan kita dilatih untuk meningkatkan amal ibadah, untuk menghadapi sebelas bulan berikutnya," tuturnya.
Memang, ujarnya, disunahkan memakai pakaian yang bagus saat lebaran. Diantara bentuk kegembiraan seorang muslim dalam mempersiapkan dan memakai pakaian bagus dihari raya Idulfitri.
Sunah itu diambil dari hadis Ibnu Umar, ia berkata: ”Umar mengambil jubah dari sutera yang dijual di pasar. Diapun mengambilnya lalu dibawa kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam seraya berkata: " Ya Rasulullah, Belilah ini agar engkau bisa berhias dengannya untuk hari ied dan para utusan.
Imam Syafie juga berkata: “Aku lebih menyukai seseorang memakai pakaian terbaik yang dimilikinya pada hari-hari raya, iaitu pada hari Jumat, dua hari raya (Iduladha dan idulfitri) dan tempat diadakan majlis (seperti majelis pernikahan). Dia hendaklah memakai baju yang bersih dan memakai wangi-wangian.”
“Jadi kalau memang tak mampu membeli baju baru, maka pakailah baju terbaik yang kita miliki, itu tak masalah. Memakai baju baru bukanlah suatu kewajiban yang harus dilaksanakan, dan kita tak berdosa seandainya tak memakai baju baru saat lebaran. Hanya saja disunahkan oleh Rasulullah,” urainya.
Perlu diperhatikan, bahwa pakaian yang terbaik dan bagus bukan berarti pakaian yang baru. Perkara ini, kata ia, perlu disampaikan karena ada anggapan yang salah yang menyusahkan sebagian masyarakat yang berekonomi lemah. Imam Ibnul Qoyyim berkata dalam Zaadul Ma’ad,
“Nabi memakai pakaian terbagusnya untuk salat hari raya. Beliau mempunyai pakaian khusus untuk salat ied (hari raya) dan salat Jumat. “Jadi bukan wajib harus memakai baju baru, tapi pakaian yang paling baik yang kita miliki dan menutup aurat. Itu intinya,” ujar ia. (sip/az/tri)
No comments:
Post a Comment