Demi Naik Haji, Pria Kediri Ini Jualan Es di Sirkuit Sepang





REPUBLIKA.CO.ID,  SEPANG--Warga Indonesia di Sepang bukan cuma pelancong yang menghabiskan akhir pekan panjang dengan menonton balap atau shopping. Ada juga yang mengais ringgit dengan berjualan, seperti Salim. 

Pria asal Kediri, Jawa Timur ini mangkal di parkiran bus Sepang. Jauh dari bisingnya desingan suara knalpot mobil balap. "Ayo es.. es... Es krim... es krim. Pak.. Bu..," kata Salim dengan logat Jawa Timur yang kental, Ahad (25/3). Hujan turun cukup deras di sekitarnya. Hanya ada dia dan satu penjual es krim lain di parkiran, petang ini.

Cara Salim menyapa dengan bahasa Indonesia dan logat Jawa Timuran membuat sejumlah pelancong Indonesia tertarik. Mereka lantas mengerubungi Salim, membeli es krim sambil mendengar kisahnya merantau di Malaysia.

Sambil sibuk melayani, tangan Salim bolak balik menyendok es krim dan meletakannya di atas roti, ia bercerita. Harga satu potong roti dengan lima sendok es krim hanya 3 ringgit. Salim sudah cukup lama kerja di Malaysia. Saban tahun ia selalu ke Sepang saat balap F1 maupun MotoGP. Dengan motor tua dan boks es krim lumayan besar di sadel belakang, Salim buka jualan. Ia tinggal tak jauh dari sirkuit.

Kapan pulang ke Indonesia ? "Saya rutin pulang, biasanya lima atau enam bulan sekali," kata pria berkulit hitam ini. Dandanan Salim berjualan pun unik. Ia mengenakan peci putih dan baju koko putih. Celana hitam dan sepatu hitam. Disapa oleh beberapa pembeli, Salim mengatakan, "Saya jualan untuk naik haji," katanya. 

Bagaimana dengan istri ? Kata Salim, istrinya ada di kampung. Hujan yang makin lebat membuat percakapan dengan Salim harus terhenti. Ia membuka terpal plastik dan menutup boks es krim. Ia naik ke motor lalu pindah posisi jualan ke lokasi yang lebih teduh. Selamat berusaha Pak Salim! Semoga cita cita naik haji tercapai!


No comments:

Post a Comment