Sebaiknya baca dengan seksama sebelum komentar
|
Sebelum saya mulai khotbah Jumatan Online pada hari ini, saya mohon maaf atas kealpaan saya Jumat pekan lalu yang tidak muncul dalam Jumatan Online yang kita cintai. Dan seperti biasa, saya mohon agar laptop diluruskan, alas mouse ditanggalkan dan tidak berisik dengan tidak menyalakan aplikasi multimedia.
Saya awali khotbah Jumatan Online kali ini dengan kutukan: celakalah warung yang menutup makanannya dengan tirai, orang yang makan-makan sambil sembunyi, penjual minuman yang menutupi gerainya! Celakalah kalian semua…
Tuhan melalui RasulNya sudah sangat jelas menyatakan, bahwa puasa adalah menahan hawa nafsu. Bukan menghindarinya. Para alim ulama sudah berjuta kali meneriakkan bahwa puasa mengajarkan kita toleran pada kaum papa yang senantiasa kelaparan.
Namun, dalam kenyataannya, justru kita minta fasilitas tambahan. Kita minta warung diberi tirai, agar kita tak tergoda makanan di dalamnya. Kita minta minuman disembunyikan, agar mata tak melirik dan merasa terganggu. Tempat hiburan kita tuntut agar menutup diri, agar kita tak silau.
Kita diminta untuk ujian ketakwaan. Dan kita menawarnya dengan beragam fasilitas.
Begitulah wahai jamaah Jumatan Online yang bermandikan bandwidth…
Celakalah kita, yang untuk beribadah puasa Ramadhan, selalu meminta fasilitas istimewa: penutupan makanan dan minuman dari pandangan. Sedangkan orang-orang miskin, yang selalu “berpuasa” menahan lapar dan dahaga setiap hari di luar Ramadhan, dengan sombongnya kita suguhkan pemandangan pedih: makanan enak, minuman segar dan gaya hidup yang berkilau.
Sampai jumpa Jumat minggu depan!
No comments:
Post a Comment