Betapa mudahnya kita mengutuk, tinggal menyebutkan beberapa suku kata yang masuk blacklist akismet atau filter yahoo
maka jadilah kita pengutuk sejati. Objeknya beraneka ragam, mulai dari
pekerjaan yang menumpuk , gaji yang telat dibayar, didahului mantan
merit (kalau istilah Makassar nya dilambung kiri pas belokan tidak pake riting dan weser),
hujan, cucian belum kering, macet, becek, gak ada ojek, dan lain
sebagainya. Pokoknya segala rupa masalah yang kita hadapi sehari-hari
mulai dari masalah yang berat dan membuat otak koslet sampai urusan
remeh temeh misalnya sakitnya bulu hidung ketika dicabut. Yap, semua hal
berpotensi untuk kita keluhkan.
Mengutuk, meratapi, mengeluh atau apapun
istilah lainnya dengan konotasi yang sama memang menyenangkan. banyak
orang merasa lepas dan lega setelah mengeluarkan semua kosakata itu dari
mulutnya. Tapi tunggu dulu, apakah setelah kita mengutuk sesuatu maka
keadaan itu langsung berubah? Dari pengalaman hidup kita, mengeluh tidak
mendatangkan apa-apa kecuali ketenangan batin yang semu. Ibaratnya
ketika menutup mata, semua bayangan dunia menjadi tak terlihat termasuk
dengan problema yang kita alami, namun dunia akan tetap sama entah
ketika menutup atau membuka mata.
Dalam suatu masalah, kita sering
mencari-cari kambing hitam dari adanya masalah itu. Dengan demikian,
kita bisa lari dan lepas diri dari masalah. Bukan solusi, malah bisa
menambah masalah baru. Dalam sebuah ujian atau musibah, kita sering
menyalahkan kondisi, menyalahkan diri sendiri, dan orang lain. Dan,
sering terlarut dari suasana kegelapan ujian atau musibah itu.
Lalu apa yang harus kita lakukan?Seorang bijak pernah berkata:
would rather light a candle than curse the darkness
[1962 Adlai Stevenson in New York Times 8 Nov. 34]
Lebih baik menyalakan lilin daripada
mengutuk kegelapan. Sebuah kalimat lugas yang diucapkan oleh Adlai
Stevenson yang dialamatkan untuk Eleanor Roosevelt begitu sarat akan
makna. Ibaratnya ketika kita berada dalam kegelapan, sampai berbusa
mulut kita mengumpat dan merutuk, tak akan ada perubahan sampai kita
menyalakan sebatang lilin atau alat penerangan lainnya. Berbuat lebih
baik daripada sekedar berkata-kata, walaupun dengan kata-kata itu hati
dan pikiran cenderung menjadi tenang karena emosi sedikit tersalurkan
tetapi jauh lebih baik dan berbahagia kalau masalah itu bisa kita
selesaikan sendiri. Walaupun sebatang lilin kecil yang menyala, itu
sudah cukup membuat perbedaan dibandingkan kita berdiam diri dalam kegelapan.
No comments:
Post a Comment