2 bulan yang lalu, Microsoft baru saja memberikan perpanjangan 6
bulan untuk Windows XP PC baru. Walupun ini tidak akan memberikan efek
pada IT enterprise — karena volume licensing akan memperbolehkan IT
untuk menginstall Windows XP untuk beberapa tahun berikutnya —
pergerakan ini tentu saja menghadirkan tanda tanya kepada Vista.
Sejujurnya reputasi Windows Vista sudah cukup memalukan, sebagaimana Microsoft telah mengakuinya melaui Mojave ads campaign nya.
IT department kebanyakan telah mengacuhkan Vista. pada bulan Juni (18
bulan setelah Vista dikeluarkan), Forrester Research melaporkan 8.8%
dari enterprise PC worldwide yang menggunakan Vista. Selain itu,
Microsoft terpaksa harus melakukan akselerasi pada Windows 7 dengan
accelerated schedule nya yang akan direlease jadi 2010. Diharapkan
nantinya IT department dapat meng skip Vista dan mengstandarisasi
Windows 7 sebagai OS untuk business.
Jadi, ada beberapa alasan setidaknya 5 hal kenapa Vista gagal.
5. Apple berhasil mematahkan Vista
Apple termasuk pintar dalam strategi marketing nya dengan gaya iklan
I’m a Mac telah berhasil membawa persepsi kalau Windows Vista adalah
buggy, boring, dan sulit untuk digunakan. Setelah 2 tahun Apple
melakukan strategi penyindiran iklan ini, Microsoft pun merespon hal ini
dengan membuat iklan I’m a PC untuk membela Windows. Namun sayang nya
itu sudah terlambat, persepsi buruk akan Vista sudah terbentuk.
4. Windows XP masih terlalu canggih
Pada tahun 2001, saat Windows XP dikeluarkan, ada sekitar 600 juta
computer menggunakanya diseluruh dunia. lebih dari 80% pengguna komputer
menggunakan Windows yang di split menjadi 2 code base: Windows 95/98
(65%) dan Windows NT/2000 (26%), menurut IDC. Salah satu keberhasilan
dari Windows XP adalah menyatukan para pengguna Windows 9x dan Windows
NT code base, yang sampai saat ini masih dinikmati.
Pada tahun 2008, hampir 1.1 milyar PC menggunakanya dan lebih dari
70% menggunakan Windows XP. Ini berarti lebih dari 800 milyar komputer
menggunakan XP, yang menjadikanya sebagai the installed operating system
sepanjang waktu. Dari perkembangan tersebut, banyak para IT department
telah melakukan konsolidasi aplikasinya seputar Windows XP.
dan percaya atau tidak Windows XP masih mampu menaikan market share
sampai beberapa tahun kedepan couple years. Bagaimana ? banyaknya
Low-cost netbook dan nettop telah membanjiri pasaran. Sementara mesin
yang murah ini sudah cukup kuat dan mampu menjalankan solid Internet
experience untuk banyak user, mereka tidak membutuhkan Windows Vista,
jadi mereka pastinya akan memilih Windows XP atau Linux.
3. Vista masih terlalu lambat
Sudah beberapa tahun Microsoft telah di kritik oleh para developer
dan IT professional untuk masalah “software bloat” — dengan menambahkan
banyak perubahan dan features pada program nya dan membuat code semakin
besar. Vista memiliki total 50 juta baris source code. sedangkan XP
hanya 35 juta, sampai saat ini berkembang menjadi 40 juta. Luber nya
source code ini memberikan efek melambatnya Windows Vista, khususnya
saat anda menjalanka software ini pada pc lama anda. lagipula Versi
terakhir dari Windows XP masih tetap lebih baik daripada versi terakhir
dari Microsoft Vista. jadi tidak akan ada orang yang mau menggunakan
komputer barunya lebih lambat ketimbang komputer lamanya.
2. Vista tidak seharusnya ada
Sangat mudah bagi kita untuk melupakan kalau Microsoft melaunch
Windows XP pada dasarnya adalah karena mereka mencoba untuk merubah OS
business model dari shrink-wrapped software dan mengkonversi customer
menjadi software subscriber. Itu sebabnya why mereka menelantarkan
naming convention dari Windows 95, Windows 98, dan Windows 2000,
langsung berubah menjadi Windows XP.
XP yang merupakan kepanjangan dari “experience” merupakan salah satu
bagian dari Microsoft’s .NET Web service strategy pada saat itu. Dimana
master plan nya saat itu adalah untuk mendapatkan user dan business
untuk membayar subscription fee tahunan untuk menggunakan Windows
experience — XP tadinya merupakan on-going product name namun dimasukan
didalamnya juga software upgrade dan update, selama kita mau membayar
subscription. Tentu saja ini akan mendisable pc anda jika anda tidak
bayar. Itu sebabnya ada product activation didalam Windows XP.
Microsoft pun akhirnya merelease Windows XP dan Office XP bersamaan
pada 2001 dan kedua duanya dilengkapi dengan product activation dan
perencanaan untuk melakukan migrasi ke model bisnis product
subscription. namun pada akhir 2001 Microsoft mulai menelantarkan
product subscription concept pada Office nya, dan kembali dengan cepat
berubah ke shrink-wrapped business model untuk kedua produk ini.
Idenya adalah dengan membuat incremental release dan upgrade pada
software — ketimbang shrink-wrapped release setiap 3-5 tahun— adalah
konsep yang bagus. Namun sayangn ya Microsoft belum menemukan cara
bagaimana membuat business model semacam ini bekerja, hingga akhirnya
mereka kembali ke model lama nya yang lebih simple dari sisi economic
dan technical pada dunia IT.
1. It broke too much stuff
Salah satu alasan yang tepat kenapa Windows XP sukses adalah karena
dia memiliki kompabilitas terhadap hardware, software, dan driver pada
Windows 9x termasuk stability dan kemampuan jajaran Windows NT.
Compatibility adalah masalah yang besar. Memiliki satu Windows platform
yang kompatibel untuk user, IT department, software dan hardware vendor.
Microsoft nampaknya melupakan hal ini Windows Vista, karena pada beta
period, banyak software maupun hardware yang tidak compatible dengan
Vista saat di release pada January 2007. karena banyaknya peripheral
yang tidak stabil menggunakan Vista, ini membuat para IT department
tidak ingin mengadopsinya.
Setelah Windows menjadi sasaran tembak bari viruse, worms, dan
malware pada tahun 2000, Microsoft melakukan inisiatif untuk membuat
product yang lebih secure. Salah satu hasilnya adalah Windows XP Service
Pack 2 (SP2), yang banyak disukai oleh para IT dan membuat XP menjadi
OS yang paling banyak di deployed saat itu.
Satu bagian besar yaitu masalah “Security” ini dibawa oleh Windows
yang membuat mereka merelease Vista. Tentu saja, ini telah berhasil
menjadi OS yang paling secure yang pernah Microsoft buat namun sayang
nya price harga yang tinggi harus di bayar untuk sebuah fitur UAC, set
security prompt yang rumit, basic tasks yang semakin rumit, dan
banyaknya isu kompabilitas software. dengan kata lain, Vista
mengorbankan banyak hal yang biasanya user gunakan di XP.
No comments:
Post a Comment