Kepingan Hati - Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata Haul? Pastinya acaranya megah, meriah, membutuhkan dana yang lumayan besar, menggelar pengajian yang diisi Kyai-kyai ternama, dan kamar-kamar anak santripun turut dihias untuk menyambut tamu-tamu atau orang tua santri yang akan singgah dan sekedar beristirahat, tapi rutinitas tersebut tidak ditemukan di acara Haul Kyai Mustolih Badawi Minggu kemarin. Acara Haul beliau dilaksanakan dengan sangat sederhana dengan hanya mengundang beberapa Kyai seperti Kyai Zaini Ilyas (Pesawahan - Rawalo), Gus To'ur (Leler), Kyai Mastur (Kesugihan), beberapa Kyai dan penduduk sekitar, dan tidak ketinggalan para Asatidz MA dan MTs MINATpun diundang (Hehehe..).
Haul ini dilaksanakan pada hari Minggu, 13 Nopember 2011 pada pukul 13:00 WIB bertempat di Aula Qodim, tanpa ada Pengajian atau tratag.
Acara haul tersebut memang sengaja dibuat sesederhana mungkin, tidak dibalut dengan kemegahan acara, hanya diisi dengan acara tahlil biasa, bertindak sebagai MC (Muqodimah Ceremony - hehehe) Gus Imdadurrohman Al 'Ubudy, sebagai imam tahlil Romo Kyai Chasbulloh Badawi, sebagai do'a Kyai Zaini Ilyas, dan ditutup dengan do'a Gus To'ur. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh wasiat yang pernah disampaikan oleh Kyai Mustolih Badawi kepada keluarga sebelum beliau wafat, "Nek sesuk aku mati, ora usah digawe Haul. Nek saben-saben kyai digawe Haul, mengko santrine ra kober ngaji. Dela-dela haul, kapan ngajine" (Kalau besok aku mati, jangan dibuat acara Haul. Kalau setiap kyai dibuat Haul, nanti anak santri tidak sempat mengaji. Sebentar-sebentar haul, kapan ngajinya). Mungkin yang dimaksud Haul disini oleh Almarhum adalah Haul yang dibuat meriah seperti Haul Kyai Badawi, oleh karena itu dari pihak keluarga hanya mengadakan Haul yang sederhana. Kemudian di sore harinya dilaksanakan acara pertemuan Alumni Pon Pes Al Ihya 'Ulumaddin.
Sungguh mulia wasiat yang disampaikan oleh Kyai Mustolih Badawi, beliau sangat perduli sekali terhadap santri, beliau lebih mengutamakan kepentingan pesantren dan tidak mementingkan ego sendiri. Semoga Amal Ibadah beliau diterima oleh Alloh SWT. Amin.
Acara haul tersebut memang sengaja dibuat sesederhana mungkin, tidak dibalut dengan kemegahan acara, hanya diisi dengan acara tahlil biasa, bertindak sebagai MC (Muqodimah Ceremony - hehehe) Gus Imdadurrohman Al 'Ubudy, sebagai imam tahlil Romo Kyai Chasbulloh Badawi, sebagai do'a Kyai Zaini Ilyas, dan ditutup dengan do'a Gus To'ur. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh wasiat yang pernah disampaikan oleh Kyai Mustolih Badawi kepada keluarga sebelum beliau wafat, "Nek sesuk aku mati, ora usah digawe Haul. Nek saben-saben kyai digawe Haul, mengko santrine ra kober ngaji. Dela-dela haul, kapan ngajine" (Kalau besok aku mati, jangan dibuat acara Haul. Kalau setiap kyai dibuat Haul, nanti anak santri tidak sempat mengaji. Sebentar-sebentar haul, kapan ngajinya). Mungkin yang dimaksud Haul disini oleh Almarhum adalah Haul yang dibuat meriah seperti Haul Kyai Badawi, oleh karena itu dari pihak keluarga hanya mengadakan Haul yang sederhana. Kemudian di sore harinya dilaksanakan acara pertemuan Alumni Pon Pes Al Ihya 'Ulumaddin.
Sungguh mulia wasiat yang disampaikan oleh Kyai Mustolih Badawi, beliau sangat perduli sekali terhadap santri, beliau lebih mengutamakan kepentingan pesantren dan tidak mementingkan ego sendiri. Semoga Amal Ibadah beliau diterima oleh Alloh SWT. Amin.
No comments:
Post a Comment