VIVAnews - Angin kencang dan cuaca buruk menyulitkan penanganan kebakaran tangki minyak Pertamina UP IV Cilacap, Jawa Tengah. Api yang membakar tangki berisi high octane mogas component (HOMC) atau bahan pembantu pembuatan bahan bakar minyak (BBM) justru merambat ke kilang di sebelahnya.
"Kondisi angin yang cukup kencang membuat upaya pemadaman agak sulit sehingga tangki yang di sebelahnya T3103 mengalami kebakaran. Ini tidak bisa dihindari," kata Vice President Coorporate Communication Pertamina, M Harun, saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu, 5 Maret 2011.
"Kondisi angin yang cukup kencang membuat upaya pemadaman agak sulit sehingga tangki yang di sebelahnya T3103 mengalami kebakaran. Ini tidak bisa dihindari," kata Vice President Coorporate Communication Pertamina, M Harun, saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu, 5 Maret 2011.
Hingga saat ini, tambah dia, pihak Pertamina masih berupaya mengosongkan tangki. Harun berharap, malam nanti cuaca tak seganas siang dan sore ini. "Sehingga bisa efektif memadamkan api."
Saat ini, tambah Harun, pihaknya sedang mengupayakan evakuasi para pekerja dan warga di sekitar kilang minyak. "Bekerja sama dengan Pemda Cilacap. Sekarang kami masih melakukan evaluasi."
Soal pasokan BBM, masyarakat diminta tak panik. Sebab. dua tangki masih beroperasi. "Dua tangki yang masih beroperasi berisi 1,4 juta kiloliter premium dan secara keseluruhan kami punya cadangan 3,2 juta kiloliter. Jadi masih cukup, tidak terganggu, nggak usah khawatir."
Sebelumnya, terjadi ledakan tangki Naptha 31T2 pada pukul 04.30 WIB, Sabtu 2 April 2011. Sebagai gambaran, jarak antar tangki yang terbakar, sekitar 20-30 meter, dipisahkan tanggul.
Pertamina saat ini sedang mengupayakan penambahan foam untuk membantu memadamkan api dan usaha melokalisir kembali api. Sementara itu, usaha pengosongan tanki tetap terus dilaksanakan, begitu juga usaha mencegah penyebaran api dengan cara menggunakan tirai air di tangki-tangki lain yang terdekat.
Warga Cilacap, Rizki Febrian Krisnawati menggambarkan situasi kota itu sore ini. "Api terlihat dari jarak 10 kilometer, bahkan lebih. Asap hitam membubung ke udara, langit terlihat merah," kata dia.
Ini bukan kali pertamanya, musibah menimpa Pertamina UP IV Cilacap. "Tahun 1995 lalu, Cilacap seperti lautan api. Waktu itu ada 10 tangki yang meledak akibat sambaran petir."
No comments:
Post a Comment